Case Series : Angka Kematian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Jenis Kelamin di Jawa Barat

Case Series: Dengue Fever Mortality Rate Based on Gender in West Java

Authors

  • Afifah Taufik Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma
  • Putri Amanda Hasibuan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma
  • Firly Deliana Putri Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma
  • Aulia Wulandari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma
  • Winnie Tunggal Mutika Universitas Gunadarma
  • Mona Lisa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.51888/phj.v15i2.279

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, Jenis Kelamin, Jawa Barat

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemik yang umum di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Barat. Analisis pola kejadian DBD berdasarkan jenis kelamin menjadi penting untuk untuk mendukung upaya pencegahan pencegahan dan pengendalian yang lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prevalensi kasus DBD berdasarkan jenis kelamin dan angka kematian di Jawa Barat selama periode 2021-2023. Dengan desain studi deskriptif case series, penelitian ini menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Analisis deskriptif untuk dilakukan untuk membandingkan kasus DBD antara laki-laki dan perempuan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa laki-laki memiliki risiko 1,17 kali lebih tinggi untuk terinfeksi DBD dibandingkan perempuan (OR=1,17; 95% CI: 1,09-1,25). Proporsi kasus DBD pada laki-laki menunjukkan peningkatan dari 51,4% pada di tahun 2021 menjadi 53,1% di tahun 2023, sedangkan proporsi pada perempuan cenderung menunjukkan tren fluktuatif. Walaupun laki-laki memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap infeksi, angka kematian akibat DBD pada perempuan tercatat lebih besar dibandingkan dengan laki-laki selama periode penelitian. Hasil ini menyoroti pentingnya pendekatan pencegahan yang mempertimbangkan aspek berbasis gender. Dinas Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan edukasi dan intervensi pencegahan yang lebih spesifik, terutama bagi kelompok perempuan, guna menekan angka kematian. Selain itu, masyarakat perlu didorong untuk secara rutin memberantas sarang nyamuk dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala awal DBD. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor biologis, sosial, dan lingkungan yang berkontribusi terhadap perbedaan risiko infeksi dan angka kematian berdasarkan jenis kelamin. 

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an endemic disease common throughout Indonesia, including in West Java Province. Analysis of DHF incidence patterns by gender is essential to support more effective prevention and control efforts. This study aims to examine the prevalence of DHF cases by gender and mortality rates in West Java during the period 2021-2023. With a descriptive case series study design, this study used secondary data from the West Java Provincial Health Office. A descriptive analysis was conducted to compare DHF cases between men and women. The results of the analysis showed that men had a 1.17 times higher risk of contracting DHF than women (OR = 1.17; 95% CI: 1.09-1.25). The proportion of DHF cases in men increased from 51.4% in 2021 to 53.1% in 2023, while the proportion in women tended to fluctuate. Although men are more susceptible to infection, the mortality rate due to dengue fever in women was recorded to be greater than that of men during the study period. These results highlight the importance of a prevention approach that considers gender-based aspects. The Health Office is expected to improve education and more specific prevention interventions, especially for women, to reduce mortality rates. In addition, the community must be encouraged to routinely become members of mosquito nests and increase awareness of early symptoms of dengue fever. Further research is recommended to explore biological, social, and environmental factors contributing to differences in infection risk and mortality rates based on gender.

References

Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue : Epidemiology, Pathogenesis, dan Faktor Risiko Penularan Dengue Hemorrhagic Fever : Epidemiology, Pathogenesis, and Transmission Risk Factors. 2(2), 110–119.

Diki, H. (2017). Hubungan Karakteristik Klien dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Purwokerto Timur

Kabupaten Banyumas.

Gunawan, P. (2018). Studi Kasus Terhadap Gagal Hati Akut Sebagai Komplikasi Langka Infeksi Dengue. Jurnal Muara Sains, 2(1), 176–185.

Hariyanti, F., Raharjo, M., & Joko, T. (2023). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Demak. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 7(2), 100–113.

Indriyani, D. P. R., & Gustawan, I. W. (2020). Manifestasi klinis dan penanganan demam berdarah dengue grade 1: sebuah tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis, 11(3), 1015–1019.

JABAR, D. (2023). Profil Kesehatan Jawa Barat 2023. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 1–294.

Kemenkes RI. (2022). Membuka Lembaran Baru Untuk Hidup Sejahtera. Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue, 17–19.

Kharisma, P. L. (2021). Hubungan Status Gizi, Umur, Jenis Kelamin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3.

Kusumawardani, E. I., Mulyowati, T., & Binugraheni, R. (2022). Hubungan Antara Kepadatan Larva Aedes Aegypti dengan Kejadian Infeksi DBD di Desa Tanjungsari Kabupaten Sukoharjo. Setiabudi-CIHAMS 2022, 96–104.

Nugraheni, E., Rizqoh, D., & Sundari, M. (2023). Manifestasi Klinis Demam Berdarah Dengue (Dbd). Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 10(3), 267–274. https://doi.org/10.32539/jkk.v10i3.21425

Rahmasari, N. (2020). SYSTEMATIC REVIEW: IDENTIFIKASI FAKTOR JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN PENDEKATAN KASUS TROMBOSITOPENIA.

Sholihah, N. A., Weraman, P., & Ratu, J. M. (2020). Analisis Spasial dan Pemodelan Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2016-2018 di Kota Kupang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 52. https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.52-61

Sumampouw, O. J. (2020). Epidemiologi Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Sam Ratulangi Journal of Public Health, 1(1), 001. https://doi.org/10.35801/srjoph.v1i1.27272

Supangat, U., Badriah, D. L., Mamlukah, M., & Suparman, R. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Kasus Demam Berdarah Di Kota Tasikmalaya 2022. Journal of Health Research Science, 3(1), 63–71. https://doi.org/10.34305/jhrs.v3i01.764

Wila, R. W., & Nusa, R. (2020). Gambaran Klinis dan Respon Imun Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Kristen Lindi Mara Sumba Timur Selama Bulan Januari Sampai dengan Desember 2018. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 209–216.

Zulfa, R., & Fauziah, M. (2020). ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI Indonesia memiliki karakteristik. 01, 74–98.

Published

2024-12-31

How to Cite

Taufik, A. ., Hasibuan, P. A. ., Putri, F. D. ., Wulandari, A. ., Tunggal Mutika, W., & Lisa, M. (2024). Case Series : Angka Kematian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Jenis Kelamin di Jawa Barat: Case Series: Dengue Fever Mortality Rate Based on Gender in West Java. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal, 15(2), 124-133. https://doi.org/10.51888/phj.v15i2.279

Most read articles by the same author(s)