Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare di SMP Negeri di Yogyakarta
Analysis of Factors Related To The Incidence of Diarrhea at State Junior High School in Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.51888/phj.v14i1.170Keywords:
Pengetahuan, PHBS, diareAbstract
Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare di dunia masih sangat tinggi terutama di negara berkembang. Diare merupakan penyebab kematian ke-4 pada golongan semua usia di Indonesia. Faktor risiko diare berkaitan dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berdasarkan data profil kesehatan Yogyakarta tahun 2021 diketahui bahwa jumlah kasus diare di Kota Yogyakarta pada perempuan sebanyak 2846 kasus (54,44 persen), jumlah penemuan kasus diare pada laki-laki sebanyak 2382 kasus (45,46 persen). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang penyakit diare dan PHBS dengan kejadian diare pada siswa kelas IX SMP Negeri 9 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 9 Yogyakarta dan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 66 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan metode analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengetahuan tentang penyakit diare dan PHBS. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah kejadian diare. Hasil Penelitian: Responden yang tidak diare dengan pengetahuan diare kategori baik sebanyak 41(62 persen), dan sebanyak 9 (14 persen) dengan kategori tidak baik. Sedangkan yang mengalami diare dengan pengetahuan diare kategori baik sebanyak 6 (9 persen), dan 10 responden (15 persen) dengan kategori tidak baik. Responden tidak diare dengan PHBS kategori baik sebanyak 36 (55 persen), dan 14 responden (21 persen) dengan kategori tidak baik. Responden yang mengalami diare dengan PHBS kategori baik sebanyak 2 (3 persen), dan 14 responden (21 persen) dengan kategori tidak baik Hasil Uji Chi-square menunjukan ada hubungan yang signifikan antara PHBS dan pengetahuan diare dengan kejadian diare dengan nilai signifikan masing-masing 0,02 dan 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan PHBS dengan kejadian diare dengan kejadian Diare pada siswa SMP Negeri 9 Kota Yogyakarta dengan nilai signifikan masing-masing 0,02 dan 0,001.
The morbidity and mortality rates due to diarrheal diseases in the world are still very high, especially in developing countries. Diarrhea is the 4th cause of death in all age groups in Indonesia. Risk factors for diarrhea are related to the Clean and Healthy Behavior (PHBS) program. Based on Yogyakarta's health profile data for 2021, it is known that the number of cases of diarrhea in the city of Yogyakarta in women was 2846 cases (54.44 percent), the number of cases of diarrhea found in men was 2382 cases (45.46 percent). The aim of the study was to determine the relationship between knowledge about diarrheal disease and PHBS with the incidence of diarrhea in class IX students of SMP Negeri 9 Yogyakarta. This type of research is survey research which is analytic in nature with a cross sectional approach. The population in this study were students of class IX at SMP Negeri 9 Yogyakarta and the sample in this study was 66 people. The sampling technique used in this study was purposive sampling with univariate and bivariate data analysis methods using the chi-square test. In this study, the independent variables were knowledge of diarrheal disease and PHBS. The dependent variable (Dependent Variable) is the incidence of diarrhea. Research Results: Respondents who did not have diarrhea with knowledge of diarrhea in the good category were 41 (62 percent), and as many as 9 (14 percent) in the bad category. While those who experienced diarrhea with knowledge of diarrhea in the good category were 6 (9 percent), and 10 respondents (15 percent) in the bad category. Respondents did not have diarrhea with PHBS in the good category as many as 36 (55 percent), and 14 respondents (21 percent) in the bad category. Respondents who experienced diarrhea with PHBS in the good category were 2 (3 percent), and 14 respondents (21 percent) in the bad category. Chi-square test results showed that there was a significant relationship between PHBS and knowledge of diarrhea with the incidence of diarrhea with a significant value of each 0.02 and 0.001. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and PHBS with the incidence of diarrhea in students of SMP Negeri 9 Yogyakarta City with significant values of 0.02 and 0.001 respectively.
References
Adha, N., Izza, F. N., Riyantiasis, E., Pasaribu, A. Z., & Amalia, R. (2021). Pengaruh Kebiasaan Mencuci Tangan Terhadap Kasus Diare Pada Siswa Sekolah Dasar: a Systematic Review. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(2), 112–119.
Aminah, S., Wibisana, E., Huliatunisa, Y., & Magdalena, I. (2021). Usaha Kesehatan Sekolah (Uks) Untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Siswa Sekolah Dasar. Jurnal JKFT, 6(1), 18–28.
Ananda, G. O. (2022). Oleh: Gavrila Odelia Ananda.
Ariani, D. (2020). Behavior Clean And Healthy Living, Diarhea.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman pembinaan prilaku hidup bersih dan sehat. 2011. [diunduh 20 Oktober 2022]: Tersedia dari: www.depkes.go.id.
Departemen Kesehatan RI. 2017. Informasi Singkat Pengendalian Penyakit Dan Penyuluhan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyuluhan Lingkungan
Kemenkes. (2011). Buletin Jendela Data dana Informasi Kesehatan; Situasi Diare di Indonesia. Kemenkes RI Jakarta
Kemenkes RI. 2011. P Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Khasanah, U., & Sari, G. K. Stik. Y. (2015). Uswatun Khasanah, Galuh Kartika Sari, STIKes Yogyakarta. 150–161.
Lina, H. P. (2017). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Siswa Di Sdn 42 Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang. Jurnal PROMKES, 4(1), 92.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 4. Jakarta; Penerbit Salemba Medika
Potter & Perry. 2012. Fundamental Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
Prof. Dr. Sugiyono, 2018, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, Bandung : Alfabeta.
Sari, N. I., Widjanarko, B., & Kusumawati, A. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya untuk Pencegahan Penyakit Diare Pada Siswa di SD N Karangtowo Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3), 1051–1058.
WHO|Diarrhoea. WHO. 2016 [diunduh 25 Januari 2018]: Tersedia dari: http://www.who. int/topics/diarrhoea/en/
WHO.(2020). Food Borne Disease.World Health Organization, Geneva
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Amyati, Rosiana Pratiwi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.