Faktor Risiko yang Mempengaruhi Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Sewon II Bantul

Risk Factors Affecting The Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Sewon II Bantul

Authors

  • Ubaidillah Ubaidillah Kesehatan Masyarakat Stikes Surya Global Yogyakarta
  • Deden Kurniawan Kesehatan Masyarakat Stikes Surya Global Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.51888/phj.v11i1.17

Keywords:

Demam Berdarah Dengue (DBD), mengubur barang bekas, menggantung pakaian, abate

Abstract

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabutapten Bantul, data demam Berdarah Dengue dari seluruh Puskesmas di kabupaten Bantul Tahun 2017 menunjukan Puskesmas Sewon II menempati urutan pertama kejadian DBD dengan kasus sebanyak 44 kasus dan berdasarkan Data Puskesmas Sewon kabupaten Bantul terdapat 40 kasus kejadian Demam Berdarah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Sewon II Bantul Tahun 2018. Metode penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Jumlah sampel sebanyak dalam penelitian ini sebanyak 40 kasus dan 40 kontrol, menggunkan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan april 2018 dengan wawancara menggunkan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara membersihkan tempat penampungan air, tidak mengubur barang-barang bekas, Tidak menabur bubuk abate dengan kejadian Demam Berdarah Dengue  pada pasien  di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II Bantul. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara menggantung pakaian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue pada pasien  di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II Bantul.

Based on data from Bantul District Health Office, dengue fever data from all Puskesmas in Bantul regency in 2017 shows Puskesmas Sewon II ranks first case of DHF with case as many as 44 cases and based on data of Puskesmas Sewon Bantul regency there are 40 case of Dengue fever. This studi aims to determine the risk factors that influence the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the work area of ​​Sewon II Bantul Public Health Center in 2018. The research method used quantitative research design with case control research design. The number of samples in this study were 40 cases and 40 controls, using purposive sampling technique. The study was conducted in April 2018 by interview using a questionnaire. Data analysis using chi-square test with SPSS program. The result shows that there is a significant relationship between cleaning up water reservoirs, not burying used goods, not sowing abate powder with the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever in patients in Public Health Center the Sewon II  Bantul. There is no significant relationship between hanging clothes with the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever in patients Public Health Center in the Sewon II Bantul. 

References

Amried, E. T., & Asfian, P. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan 19 November Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka tahun 2016. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 1(3).

Cahyati, W. H., & Sanjani, J. S. K. (2020). Gambaran Lingkungan Dan Vektor Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Temanggung Tahun 2017. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(1), 12-29.

Depkes RI. (2015). Waspada Demam Berdarah pada Bulan februari, lingkungan ddan Vektor, Jakarta

Data, P. (2016). Informasi Kementerian Kesehatan. 2014. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mahardika, W. (2009). Hubungan antara perilaku kesehatan dengan Kejadian demam berdarah dengue (dbd) Di wilayah kerja puskesmas cepiring Kecamatan cepiring kabupaten Kendal Tahun 2009 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Mumpuni, Y., & Lestari, W. (2015). Cekal (Cegah dan Tangkal) sampai Tuntas Demam Berdarah. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Notoatmodjo S, editor. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam, S. (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Jakarta: Salemba Medika.

Riyanto, A. (2009). Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 45-9.

Sinaga, P., & Hartono, H. (2019). Determinan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor. Jurnal Kesehatan Global, 2(3), 110-121.

Sucipto, P. T., Raharjo, M., & Nurjazuli, N. (2015). Faktor–faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan jenis serotipe virus dengue di Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 14(2), 51-56.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.

TABANAL, R. R. O. M. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Endemis Landungsari Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Windiyaningsih, C., & Nurhastuti, T. (2018). Determinants of Dengue Hemorrhagic Fever Outbreak in Cipayung, East Jakarta. Journal of Health Science, 6, 123-131.

World Health Organization. (2012). Demam Berdarah Dengue Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian. Jakarta: EGC, 129.

Published

2020-07-31

How to Cite

Ubaidillah, U., & Kurniawan, D. (2020). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Sewon II Bantul: Risk Factors Affecting The Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Sewon II Bantul. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal, 11(1), 7-12. https://doi.org/10.51888/phj.v11i1.17