Pola pemberian MP-ASI pada baduta gizi kurang di wilayah Puskesmas Patukuki Kecamatan Peling Tengah Tahun 2024
Pattern of Providing MP-ASI to Malnourished Toddlers in The Patukuki Community Health Center Area, Peling Tengah Sub-District in 2024
DOI:
https://doi.org/10.51888/jpmeo.v3i1.270Keywords:
MP-ASI Baduta Gizi Kurang, Kecamatan Peling TengahAbstract
Memberikan makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun adalah salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi haknya. Berdasarkan data (Riskesdas 2018), sebanyak 17,7%, anak usia di bawah lima tahun (balita) masih mengalami masalah gizi terdiri dari gizi buruk 3,9% dan gizi kurang 13,8% (kemenkes 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemberian MP-ASI terhadap jenis, bentuk, frekuensi dan variasi pada baduta gizi kurang di kecamatan peling tengah. Penelitian yang dilakukan adalah survey deskriptif yang bertujuan untuk melihat Pola Pemberian MP-ASI pada baduta gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Patukuki. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia dua tahun gizi kurang pada bulan juni tahun 2024 yang berjumlah 20. Penyajian data dilakukan setelah data diolah dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi disertai narasi untuk menarik kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 12 baduta (60%) di berikan MP-ASI buatan sendiri, 2 baduta (10%) diberikan MP-ASI pabrikan, dan 6 baduta (30%) diberikan MP-ASI campuran. Sebanyak 19 baduta (95%) diberikan MP-ASI bervariasi, 1 baduta (5%) diberikan MP-ASI yang tidak bervariasi. sebanyak, 20 baduta (100%) diberikan MP-ASI mudah di dapatkan dan terjangkau. Sebanyak 3 baduta (100%) diberikan makanan lumat pada usia 6 – 8 bulan. Sebanyak 7 baduta (100%) di berikan makanan lunak usia 9 – 11 bulan. Sebanyak 10 baduta (100%) di berikan makanan padat usia 12-23 bulan. Sebanyak 3 baduta (100%) di berikan MP-ASI usia 6-8 bulan sebanyak 2-3 kali sehari, usia 9-11 bulan sebanyak 3-4 kali sehari 7 baduta (100%). Sedangkan usia 12-23 bulan sebanyak 3-4 kali sehari 10 baduta (100%). 20 baduta (100%) diberikan MP–ASI dengan Hygiene yang baik dan, tepat waktu. Di simpulkan bahwa pola pemberian MP-ASI pada baduta gizi kurang ada yang belum tepat dan ada yang mendekati ketepatan dan semuanya di sebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Saran perlunya dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam penyiapan MP – ASI Lokal yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan gizi baduta.
Providing good food from birth to two years of age is one of the basic efforts to ensure the achievement of quality growth and development while fulfilling their rights. Based on data (Riskesdas 2018), as many as 17.7% of children under five years of age (toddlers) still experience nutritional problems consisting of 3.9% malnutrition and 13.8% malnutrition (Ministry of Health 2018). The aim of this research is to determine the pattern of giving MP-ASI in terms of type, form, frequency and variation in undernourished children in Peling Tengah sub-district. The research carried out was a descriptive survey which aimed to see the pattern of giving MP-ASI to malnourished children in the Patukuki Community Health Center working area. The population in this study was all 20 undernourished two year old babies in June 2024. Data presentation was carried out after the data had been processed and analyzed and then presented in the form of a frequency distribution accompanied by a narrative to draw conclusions. The results of this research showed that 12 toddlers (60%) were given homemade MP-ASI, 2 toddlers (10%) were given manufactured MP-ASI, and 6 toddlers (30%) were given mixed MP-ASI. A total of 19 toddlers (95%) were given varied MP-ASI, 1 toddler (5%) was given non-varying MP-ASI. A total of 20 toddlers (100%) were given MP-ASI which was easy to get and affordable. A total of 3 toddlers (100%) were given crushed food at the age of 6 - 8 months. A total of 7 toddlers (100%) were given soft food aged 9 - 11 months. A total of 10 toddlers (100%) were given solid food aged 12-23 months. A total of 3 toddlers (100%) were given MP-ASI aged 6-8 months 2-3 times a day, aged 9-11 months 3-4 times a day 7 toddlers (100%). Meanwhile, aged 12-23 months 3-4 times a day 10 toddlers (100%). 20 toddlers (100%) were given MP-ASI with good hygiene and on time. It was concluded that the pattern of giving MP-ASI to malnourished young women was not appropriate and some were close to accurate and all of this was caused by different knowledge and experience. Suggestions for community empowerment efforts need to be made in preparing local MP-ASI which is varied and meets the nutritional needs of toddlers.
References
Tim Riskesdas 2018. (2018). Kementrian Depkes RI. (2016). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air susu Ibu (MP-ASI) Lokal. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Gizi Masyarakat.
Kesehatan Republik Indonesia 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Indonesia. In Lembaga Penerbit Balitbangkes (p.hal156). https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/laporan-hasil-survei/%0Ahttps://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/
Gabriela, I. (2018) 100+Mpasi Hits Instagram Pilihan Mommy. Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: V Media.
Kemenkes RI, 2011. Modul Pelatihan Konseling MP-ASI PedomanPelatih. Jakarta: Ditjend Bina Gizi dan KIA
Profil Dinas Kesehatan (2020, 2021, 2022, dan 2023) Data Gizi Kurang
Sodikin, (2013) Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistem Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika
Septiani (2014). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini dengan Status Gizi Bayi 0 – 11 Bulan di Puskesmas Bangko Rokan Hilir. Jurnal Kesehatan Komunitas.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Eva Febriani Saleng, Ramli, Muhammad Syahrir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.