Gambaran Penanganan Sampah dan Kepadatan Lalat di Kelurahan Hanga-hanga di Kota Luwuk Tahun 2022
The Description of Garbage Handling and Density of Flies in Hanga-Hanga Village in Luwuk City in 2022
DOI:
https://doi.org/10.51888/jpmeo.v3i1.260Keywords:
Penanganan sampah, kepadatan lalat, rumahAbstract
Keberadaan sampah dapat memberikan pengaruh kesehatan bagi masyarakat karena sampah merupakan sarana dan sumber penularan penyakit. Pengaruh sampah terhadap kesehatan secara tidak langsung dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah yang telah mengalami penimbunan dapat dimanfaatkan oleh lalat sebagai sarang dalam proses perkembangbiakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penanganan sampah dengan tingkat kepadatan lalat di Kelurahan Hanga-Hanga di Kota Luwuk. Metode dalam penelitian ini adalah observasional dan metode penelitian bersifat deskriptif, kemudian dibahas secara narasi teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan pertimbangan tertentu, dimana yang menjadi sampel adalah rumah memiliki tempat sampah dan tempat sampah berada di pinggir jalan. Jumlah sampel 88 rumah. Hasil penelitian menunjukan pemilahan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 17 (19,3%) rumah, yang tidak memenuhi syarat sebanyak 71 (80,7%) rumah. Pewadahan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 14 (15,9%) rumah, yang tidak memenuhi syarat sebanyak 74 (84,0%) rumah. Pengangkutan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 11 (12,5%) rumah, yang tidak memenuhi syarat sebanyak 77 (87,5%) rumah. Kepadatan lalat yang tinggi sebanyak 25 (28,4%) rumah, yang sedang sebanyak 40 (45,5%) rumah, dan yang rendah sebanyak 23 (26,1%) rumah. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan bagi pemilik rumah untuk lebih menyempatkan waktunya melakukan penanganan sampah dengan cara memilah sampah organik dan anorganik dan menutup tempat sampah dengan rapat dan bagi DLH agar melakukan pengangkutan sampah setiap hari dan menyediakan tempat sampah lebih dari satu agar warga bisa memilah sampahnya dan dengan pewadahan yang baik juga.
The existence of garbage could give a health impact on the community because garbage is a medium and source of disease transmission. The impact of garbage on health is indirectly can be in the form of vector-borne diseases who multiply in the garbage. Garbage that has been piled up can be used by flies as a nest in their breeding process. This research aims to find out the description of garbage handling by the density level of flies in Hanga-Hanga Village in Luwuk City. The method in this research is observational and the research method is descriptive, and then discussed by the manner of narrative. The sampling technique is using purposive sampling with certain considerations, where the samples are houses who got trash cans and the trash cans are located on the side of the road. The total of samples are 88 houses. The results of this research showed that the garbage sorting who fulfill the requirements are 17 (19.3%) houses, while the ones who did not fulfill the requirements are 71 (80.7%). There are 14 (15.9%) houses that fulfill the requirements for the garbage storaging, and the ones who did not fulfill the requirements are 74 (84.0%) houses. There are 11 (12.5%) houses that fulfill the requirements for the garbage transport, and the ones who did not fulfill the requirements are 77 (87.5%) houses. For the high density of flies, there are 25 (28.4%) houses, the medium ones are 40 (45.5%) houses, and the low ones are 23 (26.1%) houses. Based on these results, it is hoped that the house owners will spend more time handling garbage by sorting organic and inorganic garbage and closing the trash cans tightly and for DLH to do the garbage transport every day and provide more than one trash can so that the residents can sort their garbage with a good storaging.
References
Arief Setyo Syahputro. (2018). Hubungan Pengelolaan Sampah Dengan Tingkat Kepadatan Lalat Di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Kota Madiun. Peminatan Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Arien Magdalena. (2019). Mekanisme Penularan Penyakit Oleh Lalat.
Departemen Kesehatan. (1992). Petunjuk Teknis tentang Pemberantasan Lalat.
Febry Handiny, Gusni Rahma, & Nurul Prihastita Rizyana. (2020). Buku Ajar Pengendalian Vektor.
FKM UNTIKA. (2021). Petunjuk penulisan usulan penelitian dan skripsi, Edisi Revisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk.
Husni Yunus. (2020). Gambaran Penanganan Sampah Dengan Tingkat Kepadatan Lalat di Pasar Tradisional di Kota Makassar. Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar.
Masyhuda, Retno Hestiningsih, & Rully Rahadian. (2017). Survei Kepadatan Lalat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2017). Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya. Permenkes RI No. 50 Tahun 2017.
Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008. (2008). Pengelolaan Sampah.
World Bank Group. (2018). Hotspot Sampah Laut Indonesia.
WHO. (2010). World Health Organization.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Jilian Stevani Wowor, Maria Kanan, Bambang Dwicahya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.