Gambaran Karakteristik Individu dan Kondisi Lingkungan Rumah pada Penderita TB Paru di Desa Sayambongn Kecamatan Nambo
Description of Individual Characteristics and Home Environmental Conditions of Pulmonary TB Sufferers in Sayambongn Village, Nambo District
DOI:
https://doi.org/10.51888/jpmeo.v2i2.236Keywords:
Karakteristik individu, Penderita TB Paru, kondisi lingkunganAbstract
Tuberkulosis (TB Paru) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium Tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakita, kecatatan, dan kematian yang tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penaggulangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambar karakteristik individu dan kondisi lingkungan rumah dengan TB paru di Desa Sayambongin Kecamatan Nambo Tahun 2023. Jenis penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitaif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh atau teknik penentuan sampel yaitu sebanyak 43 penderita. Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsungatau observasih serta dokumentasi dan wawancara. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penlitian yang di dapatkan bahwa riwayat pengobatan yang rutin 43 orang (100%), pencehayaan rumah yaitu paling banyak yaitu 43 (100%) dan jenis lantai lantai rumah 31 (72,1%). Saran pemerintah lebih memperhatikan lagi derajat kesehatan masyarakat khsusnya pada pada penderita TB Paru.
Tuberculosis (pulmonary TB) is an infectious disease caused by the mycobacterium Tuberculosis, which can attack the lungs and other organs. Tuberculosis is still a public health problem that causes high levels of illness, disability and death, so efforts to control it need to be made. The aim of this research is to determine the characteristics of individuals and the conditions of the home environment with pulmonary TB in Sayambongin Village, Nambo District in 2023. This type of research was carried out with a descriptive research design with quantitative data types. The sampling technique in this research was a saturated sampling technique or sample determination technique, namely 43 patients. The data collection method is carried out through direct observation or observation as well as documentation and interviews. The analytical method in this research uses univariate analysis. The results of the research showed that 43 people (100%) had a history of routine treatment, 43 (100%) had the most house lighting and 31 (72.1%) house floor types. The government's advice is to pay more attention to the health status of the community, especially pulmonary TB sufferers.
References
Achmadi. (2014). Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Cetakan-4. Jakarta : Rajawali Pers.
Achmadi. U.F.(2014). Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan & Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Universitas Indonesia- Press
Arafah, E.H. (2015). Analisis Faktor Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
Chandra, B., (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Buku Kedokteran.
Deny, A., Salam, A., Novianry, V. (2014). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas I Dan II Kecamatan Pontianak Barat. Kalimantan Barat : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
Depkes, RI. (1999). Keputusan Menteri Kesehatan No.829 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta.
Djojodibroto. D.(2017). Respirologi (Respiratory Medicine). Edisi 2, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Jawetz. E.J.L. (2013). Melnick. E.A. Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Jawetz.E. J.L. Melnick. E.A. Adelberg. (2013). Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kemenkes (2017). Pedoman Nasional Pengnanggulangan Tuberkulosis. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta : Kemenkes RI.
Kemenkes (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017. (Kesehatan & Indonesia, n.d.)
Kholifah (2019). Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Kesembuhan Penderita TB Paru. Study Kasus di PB4 Salatiga. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang.
Media.Y.(2011). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru Di Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Media Litbang Kesehatan. Vol.21, No.2. (Jurnal Elektronik) Diakses 25 Februari 2018; http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/
Nainggolan, H.R.N. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Kegagalan Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan. (Jurnal Elekronik) diakses 11 Desember 2017; http://repository.usu.ac.id/handle /123456789/37972
Notoatmodjo. S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan & Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pertiwi., RN. Wuryanto., M., dan Sutiningsih., D. (2012). Hubungan antara Karakteristik Individu, Praktik Hygiene dan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Tuberculosis di Kecamatan Semarang Utara Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 1, No.2.
Rab.T. (2010). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta. Trans Info Media.
Rusnoto, R.P. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Pada Usia Dewasa (Studi Kasus Di Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru Pati) 2016. Semarang : Tesis Universitas Diponegoro.
Tobing, T. L. (2019). Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah Terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB Paru Pada Keluarga di Kabupaten Tapanuli Utara. (Jurnal Elektronik).
Zainul. (2019). Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Konversi Sputum Penderita TB Paru Di Klinik Jemadi Medan. (Jurnal Elektronik).
Kurniasari. (2012). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol.11/No.2.
(Dotulong et al., n.d.)Dotulong, J. F. J., Sapulete, M. R., & Kandou, G. D. (n.d.). Hubungan faktor risiko umur, jenis kelamin dan kepadatan hunian dengan kejadian penyakit tb paru di desa wori kecamatan wori. 57–65.
Koedjaraningrat,. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Sariana.P. (2020). Pengetahuan, Suku dan Kepadatan Hunian Sebagai Faktor-Faktor Kejadian Tuberculosis di Puskesmas Malawei Kota Sorong. Jurnal Inovasi Kesehatan. Vol.2.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Alisafira Ibrahim, Dwi Wahyu Balebu, Muhammad Syahrir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.