Studi Kejadian Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Luwuk Berdasarkan Kondisi Iklim

Study Incidence DHF in the Work Area of the Luwuk Health Center Based on Climatic Conditions

Authors

  • Evi Magdalena Mahasiswa
  • Dwi Wahyu Balebu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk
  • Sandy Novriyanto Sakati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

DOI:

https://doi.org/10.51888/jpmeo.v1i3.163

Keywords:

DBD, kondisi iklim, deskriptif, data sekunder

Abstract

Penyakit DBD adalah penyakit infeksi yang ditularkan oleh virus dengan bantuan nyamuk Aedes Aegypti. Peningkatan dan penurunan kasus DBD membutuhkan bantuan iklim dalam penyebaran, unsur iklim yang berupa suhu, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin ikut berperan dalam mendukung perkembangbiakan vektor. Tujuan dari penelitian adalah untuk menggambarkan kasus kejadian penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Simpong berdasarkan kondisi iklim. Pada lima tahun terakhir yakni pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan menggunakan data sekunder, data Kasus DBD di dapatkan dari Puskesmas Simpong dan data kondisi iklim yang merupakan suhu, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin didapatkan dari kantor BMKG Kabupaten, data diolah menggunakan aplikasi excel, serta penyajian data berupa tabel dan grafik. Hasil analisis trend Kasus DBD yang disandingkan dengan kondisi iklim, gambaran kejadian kasus DBD berdasarkan suhu udara, terdapat adanya kasus penyakit pada suhu tidak normal, kejadian kasus DBD berdasarkan kelembaban terdapat kasus pada bulan dengan tingkat kelembaban normal, kejadian kasus DBD berdasarkan curah hujan terdapat kasus pada bulan dengan tingkat kondisi tinggi dan terdapat kasus pada bulan dengan tingkat curah hujan rendah, kejadian kasus DBD berdasarkan kecepatan angin, terdapat kasus pada bulan dengan tingkat kecepatan angin normal atau < 25-31 mil/jam. Perlu adanya peningkatan kewaspadaan dini dan upaya pencegahan terhadap kejadian DBD pada akhir tahun dan awal tahun.

Dengue fever is an infectious disease that is transmitted by a virus with the help of the Aedes aegypti mosquito. The increase and decrease in DHF cases requires climate assistance in spreading, climatic elements in the form of temperature, humidity, rainfall and wind speed play a role in supporting vector breeding. The aim of this study was to describe cases of dengue fever in the Simpong Health Center working area based on climatic conditions. In the last five years, namely from 2017 to 2021. This type of research is descriptive research, using secondary data, DHF case data was obtained from the Simpong Health Center and climate condition data namely temperature, humidity, rainfall and wind speed were obtained from district BMKG office, data is processed using the excel application, as well as data presentation in the form of tables and graphs. The results of trend analysis of DHF cases coupled with climatic conditions, an overview of the incidence of DHF cases based on air temperature, there are cases of disease at abnormal temperatures, the incidence of DHF cases based on humidity there are cases in months with normal humidity levels, the incidence of DHF cases based on rainfall there are cases in months with high levels of conditions and there are cases in months with low levels of rainfall, the incidence of DHF cases is based on wind speed, there are cases in months with normal wind speeds or <25-31 mph. There is a need to increase early awareness and prevention efforts against DHF incidents at the end of the year and at the beginning of the year.

References

Arsin, A. 2013. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Indonesia. Makassar : Masagena Press.

BMKG, Luwuk. 2022. Data Rata-Rata Bulanan Suhu, RH,CH dan Kecepatan Angin Wilayah Luwuk Tahun 2017 Sampai Juni Tahun 2022

, P. R. N. 50 T. (2017). PERMENKES No 50 Tahun 2017 STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN UNTUK VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT SERTA PENGENDALIANNYA. Peraturan Menteri Kesehatan, 549, 40–42.

BUKU SAKU MOSAIC_semiFIX. (n.d.)

Data Sekunder Puskesmas Simpong. Data penderita penyakit DBD Tahun 2017 sampai dengan tahun 2021.2021

Ernyasih, E., Fajrini, F., & Latifah, N. (2018). Analisis Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kelembaban, Suhu Udara dan Kecepatan Angin) dengan Kasus ISPA di DKI Jakarta Tahun 2011 – 2015. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3). https://doi.org/10.33221/jikm.v7i3.125

Indonesia, K. K. R. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

Indonesia, K. K. R. (2022). Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Galakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Www.Kemkes.Go.Id. https://www.kemkes.go.id/article/view/22061600001/kasus-dbd-meningkat-kemenkes-galakkan-gerakan-1-rumah-1-jumantik-g1r1j-.html

IPCC. (2022). Perubahan iklim: ancaman bagi kesejahteraan manusia dan kesehatan planet ini. Mengambil tindakan sekarang dapat mengamankan masa depan kita. Https://Www.Ipcc.Ch. https://www.ipcc.ch/2022/02/28/pr-wgii-ar6/

Kelly Levin, S. B. dan R. C. W., & (World Resources Institute). (2022). 6 Big Findings from the IPCC 2022 Report on Climate Impacts, Adaptation and Vulnerability. Https://Www.Wri.Org/. https://www.wri.org/insights/ipcc-report-2022-climate-impacts-adaptation-vulnerability?utm_medium=cpc&utm_source=google&utm_campaign=ipcc2022&gclid=CjwKCAjwj42UBhAAEiwACIhADjkH8XfcE6WNw15BOG3qAI37yTgG_nxj47KcEzzrOvzWA7OUaURr6BoCd6QQAvD_BwE

Kusuma, W. D. (2021). GAMBARAN BIONOMIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN PERUMNAS WAY KANDIS KOTA BANDAR LAMPUNG. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(2). https://doi.org/10.26630/rj.v12i2.2762

Nugraha, F., Haryanto, B., Wulandari, R. A., & Pakasi, T. T. (2021). Studi Ekologi Hubungan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Faktor Iklim di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia Tahun 1999-2018. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(03). https://doi.org/10.33221/jikm.v10i03.923

Panggabean, D. A. H., Sihombing, F. M., & Aruan, N. M. (2021). PREDIKSI TINGGI CURAH HUJAN DAN KECEPATAN ANGIN BERDASARKAN DATA CUACA DENGAN PENERAPAN ALGORITMA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN). SEMINASTIKA, 3(1). https://doi.org/10.47002/seminastika.v3i1.237

Penyusun, T. I. M. (2021). KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2020.

Sintorini, M. M. (2007). Pengaruh Iklim terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue. Kesmas: National Public Health Journal, 2(1), 11. https://doi.org/10.21109/kesmas.v2i1.279

Yusnita Lalusu, E., Herawati, H., & Kodim, N. (2018). Climate Change And Dengue Hemorrhagic Fever In Banggai Regency. 9(PHICo 2017), 148–152. https://doi.org/10.2991/phico-17.2018.10

Published

2023-05-31

How to Cite

Magdalena, E., Balebu, D. W. ., & Sakati, S. N. . (2023). Studi Kejadian Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Luwuk Berdasarkan Kondisi Iklim : Study Incidence DHF in the Work Area of the Luwuk Health Center Based on Climatic Conditions. Buletin Kesehatan MAHASISWA, 1(3), 84-93. https://doi.org/10.51888/jpmeo.v1i3.163