Gambaran Asupan Gizi Makro, Vitamin D Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Obesitas Di SMP Kota Luwuk Tahun 2022
Overview of Macronutrient Intake, Vitamin D and Physical Activity in Obese Adolescents in Luwuk City Junior High School in 2022
DOI:
https://doi.org/10.51888/jpmeo.v1i2.159Keywords:
Asupan Gizi Makro, Vitamin D, Aktivitas Fisik, Remaja ObesitasAbstract
Obesitas pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor konsumsi makanan yang meliputi frekuensi makan, porsi makan, jenis makanan dan aktivitas fisik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan gizi makro, vitamin D dan aktivitas fisik pada remaja obesitas di SMP kota Luwuk. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi obesitas di SMPN 1 Luwuk, SMPN 2 Luwuk, SMPN 3 Luwuk dan MTSN 1 Banggai. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2022. Sampel yang diperoleh sebanyak 46 orang yang diukur berat badannya menggunakan timbangan digital, tinggi badan menggunakan microtoise dan kuisioner digunakan untuk melihat asupan zat gizi dan aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat asupan protein dengan kategori lebih, 89,1% asupan lemak dengan kategori lebih, 80,4% dan asupan vitamin D dengan kategori lebih 71,7%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa asupan maka nan remaja obesitas yang berlebihan adalah asupan protein,lemak dan vitamin D. Sehingga disarankan agar remaja obesitas lebih memperhatikan pembatasan pada konsumsi asupan protein, lemak dan vitamin D seperti ayam goreng, ikan goreng, tahu dan tempe goreng serta makanan-makanan yang berminyak dalam jumlah yang besar agar tidak terjadi kelebihan zat gizi yang dapat menimbulkan kelebihan berat badan. Serta lebih meningkatkan aktivitas fisik agar seimbang dengan asupan makanan.
Obesity in adolescents is caused by several factors, one of which is food consumption factors which include eating frequency, meal portion, type of food and physical activity. Luwuk. This research is a descriptive observational study with a cross sectional approach. The population in this study were obese students at SMPN 1 Luwuk, SMPN 2 Luwuk, SMPN 3 Luwuk and MTSN 1 Banggai. This research was conducted in June 2022. The sample obtained was 46 people whose weight was measured using a digital scale, height using a microtoise and questionnaires were used to see nutrient intake and physical activity. The results showed that there was protein intake in the more category, 89.1% fat intake in the more category, 80.4% and vitamin D intake in the more category 71.7%. From the results of the study, it was concluded that the excessive intake of food for obese adolescents was the intake of protein, fat and vitamin D. So it is recommended that obese adolescents pay more attention to restrictions on the consumption of protein, fat and vitamin D intake such as fried chicken, fried fish, fried tofu and tempeh and other foods. Greasy foods in large quantities to avoid excess nutrients that can lead to excess weight. And further increase physical activity in order to balance it with food intake.
References
Ahmalia, M. (2018). Gambaran Asupan Zat Gizi Makro, Frekuensi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Terhadap Obesitas Pada Remaja Di SMK Methodist 2 Palembang. Poltekkes Kemenkes Palembang, 39-40.
Atika. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa SMPN Di Pekan Baru. Jom FK, Vol. 4 No. 1 .
Eva muzarotul, Sri Hindriyastuti. (2019). Gambaran Obesitas Pada Remaja Siswi Di SMK Cluwak. Prosiding HEFA.
Gozali, Saraswati. (2017). Hubungan Obesitas Pada Orang Tua Dengan Terjadinya Obesitas Pada Anak Remaja di Kota Denpasar, provinsi Bali. Udayana Journal Of Internal Medicine, Vol. 1 No, 1.
Jayanti, S. S. (2018). Asupan Lemak, Aktivitas Fisik, Dan Kegemukan Pada Remaja Putri Di SMP Bina Insani Surabaya. Media Gizi Indonesia, Vol. 13, hlm. 117-122.
Loliana, N. (2015). Asupan dan Kecukupan Gizi Antara Remaja Obesitas Dengan Non Obesitas. Media Gizi Indonesia, 10 (2), 141-145.
Misnadiarly. (2007). Obesitas Sebagai Faktor Risiko Beberapa Penyakit . Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Mustika, N. (2021). hubungan Defisiensi D Dengan Hipertensi Pada Anak Obesitas. Hasanuddin Internasional Journal Of Health Research sciences.
Novela, V. (2019). Hubungan Konsumsi Zat Gizi Makro dan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas. Human Care Journal, Vol. 4 No. 3.
Putri, U. (2019). Status Gizi Remaja di Kota Luwuk. Jurnal Kesmas Untika, 10(1):20-30.
Questionannaire, I. P. (2005). Guidelines for Data Processing and Analysis of The Internasional Physical Aactivity Questionnaire (IPAQ) Short and Long Forms.Geneva. Ratna, L. P. (2018). Defisiensi Vitamin D Pada Obesitas. Sport and Fitness Journal, Vol. 6 No. 1 hal. 1-5.
RI, B. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS). Indonesia: Kementrian Kesehatan RI.
RI, D. P. (2019). Definisi aktivitas fisik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
RI, K. K. (2014). Peraturan Mentreri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
RI, K. K. (2019). peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: KEMENKES RI.
Rivan, A. (2017). Frekuensi Asupan Makanan Dan Pengetahuan Vitamin D Dan Obesitas Pada Kelompok Usia Lanjut . Amerta Nort, 43-48.
S, P. V. (2019). Analisis Asupan Karbohidrat, Lemak dan Serat Pada Siswa Yang Kelebihan Berat Badan DI SMPN 2Lubuk Pakan. Jurnal Poltekes Medan, 24-26.
S., P. (2019). Vitamin D is Supplementation useful for weight loss programs. Medicina, 7: 368.
Sabatini, F. (2019). Hubungan Kebiasaan Olahraga, Penggunaan Media Sosial dan Obesitas Pada Remaja di SMA 6 Surabaya. Journal Of Amerta Nutrition, Vol.3, No 3.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Yurisna, Marselina Sattu, Fitrianty Sutadi Lanyumba, Anang Samudera Otoluwa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.